Thursday, May 20, 2010

sa.

.sekali lagi aku menulis. untuk menghilangkan keinginan melukis. dengan darah.

keinginan-keinginan itu muncul lagi di kepalaku sa. aku ingin memukuli lenganku hingga membiru. mengagumi perubahan warnanya seperti aku mengagumi satu lukisan yang sedang dibuat oleh pelukis yang menggunakan cat murahan. seperti itu.
taukah kamu, aku ini ingin menyileti lengan kiriku dengan cutter sa. merasakan kulitku membuka dan memerah. menikmati tiap detiknya saat darah itu mengalir. aku ingin. keinginanku ini seperti gila. dan namamu kembali muncul di antara keinginan menjadi sakit.

tidak pernah aku menanyakan alasan atas semua kejadian. tuhan melakukan yang harus dilakukan. dan aku menanyakan padaku. ada apa dengan semua kebencian itu.

kalau aku pergi ke toko dan membeli satu isolasi paling besar yang pernah ada, lalu merekatkan bagian-bagian hati menjadi satu. apa jiwa ini bisa menjadi lebih baik sa? mungkin?

bertanya-tanya kenapa satu bayangan itu bernama sa. mungkin malaikat pelindungku berada dalam semangkuk bakso. siapapun kamu. kamu tidak menjalankan tugasmu sa.
aku seperti sakit sepenuhnya.

No comments:

Post a Comment